Jumat, 06 Januari 2012

Pengertian, Tujuan, dan Madzhab Managemen


PENGERTIAN, TUJUAN DAN MAZHAB MANAJEMEN

I.         PENDAHULUAN
Setiap organisasi memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi bisnis dikenal antara lain manajemen pengangkutan dan pengiriman, manajemen pembelian dan gudang, manajemen perencanaan, manajemen operasi, dan sebagainya. Dalam manajemen pendidikan macam-macam manajemen seperti itu tidak dikenal melainkan hanya ada satu jenis manajemen bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan manajemen terdepan.[1]
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib dan teratur, sebagaimana sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan pekerjaan secara itqan (tepat,terarah, jelas dan tuntas”. (HR. Tahabrani).[2]
Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa manajemen sangatlah penting dan di dalam ajaran islam pun menganjurkan agar manusia selalu memanajemen/ mengelola apapun dalam kehidupannya secara rapi, benar, tertib dan teratur, baik dalam individu maupun dalam suatu kelompok/Organisasi.
Proses-proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara mantap  untuk melahirkan keyakinan yang melakukan sesuatu pekerjaan sesuai dengan aturan dan memiliki manfaat bagi suatu individu maupun kelompok/organisasi,
Dalam makalah ini, pemakalah akan menjelaskan tentang Pengertian, tujuan-tujuan dan mazhab-mazhab manajemen.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.  Apa Pengertian Manajemen?
B.  Apa saja Tujuan-tujuan manajemen?
C.  Apa saja Mazhab-mazhab Manajemen?

III.   PEMBAHASAN
A.      Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya , management diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.[3]
Di bawah ini dijelaskan beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian manajemen.
1.    Geoerge R. Terry
Manegement is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performen to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources. (Manajemen merupakan sebuah proses  yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mancapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain).


2.    The Liang Gie
Manajemen sebagai seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dan alam untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3.    Sondang P. Siagian
Manajemen adlah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.
4.    Harolds Koonts dan Cyril O’Donell
Management is getting things done through people. (Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan orang lain)
5.    Howard M. Carlisle
Management is the process by with the element of a group are interegrated, and efficiently achieve objective. (Manajemen  adalah proses pengintegrasian, pengkoordinasian dan/atau pemanfaatan elemen-elemen suatu kelompok untuk mencapai tujuan efisien).
6.    Malayu S. P. Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain secara efektif dan efisien untuk mencapai Tujuan tertentu.
7.    Jhon M. Pfiffner
Management is concerned with the direction of these individuals and functions to achieve ends previously objective. (Manjemen berhubungan dengan pengarahan orang dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
Dalam arti lain, manajemen adalah pengelolaan usaha, pengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumberdaya alam secara efektif untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Sedangkan dalam kegiatan pendidikan manajemen dapat diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan evaluasi dalam kegiatan pendidikan yang dilakukan pengelola pendidikan untuk membentuk peserta didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan.[4]

Secara lebih rinci Pengertian manajemen dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       Sebagai suatu sistem, manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan dan terorganisir dalam rangka mencapai tujuan.
b.      Sebagai proses, manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapain tujuan dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin.
c.       Sebagai suatu ilmu pengetahuan, manajemen adalah suatu ilmu interdisipliner dengan menggunakan bantuan ilmu sosial, filsafat, psikologi, antropologi dan lain-lain.
d.      Sebagai suatu profesi, manajemen merupakan bidang pekerjaan atau keahlian yang dapat disejajarkan dengan kedokteran, hakim, sebagainya.
Fungsi dan kaidah manajemen di atas berlaku dalam bidang-bidang umum ( perusahaan, Organisasi, pemerintahan), karena itu sifatnya universal. Jadi bila kita meninjau abstraksi pemikiran dari pendekatan yang melihat pengelolaan lembaga pendidikan sebagai proses kegiatan manajemen, maka fungsi-fungsi manajemen yang bersifat universal tersebut dapat diterapkan dalam bidang pengelolaan manajemen pendidikan. Jika fungsi itu di abstraksi, maka ada dua komponen, yaitu akal (mind) dan tindakan (action). namun pendidikan tidak hanya membutuhkan akal dan tindakan (mind and action), tetapi juga pembentukan sikap dan seni (art). Dengan demikian,setiap pimpinan lembaga pendidikan seharusnya memiliki kompetisi manajerial.[5]
Dengan demikian dapat dipahami bahwa manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan oleh pengelola/manajer dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

B.       Tujuan-tujuan Manajemen
Tujuan adalah suatu hasil (generalis) sedangkan sasaran berarti hasil khusus. Tujuan adalah hasil yang diinginkan yang melukiskan skop yang jelas, serta memberikan arah kepada seorang manajer (G.R. Terry). Jadi mencakup empat pokok yaitu, tujuan, skop, kepastian dan arah. sedangkan sasaran adalah suatu hasil yang ingin dicapai melalui proses.[6]
Dalam menetapkan tujuan ini harus berdasarkan pada analisis data, informasi dan potensi yang dimiliki serta memilihnya dari alternatif-alternatif yang ada, tujuan organisasi dalam anggaran dasar rumah  (AD) dan anggaran rumah tangganya (ART)
Tujuan dapat kita kaji dari beberapa sudut dan dibedakan sebagai berikut :
1.     Menurut tipe-tipenya :
a.   Profit objectives (laba)
b.   Service objective (pelayanan)
c.   Social objective (kesejahteraan masyarakat)
d.   Personal objective (kepuasan karyawan)
2.     Menurut prioritasnya :
a.   Primer
b.   Sekunder
c.   Individual
d.   Sosial
3.     Menurut jangka waktunya :
a.       Jangka panjang
b.      Jangka menengah
c.       Jangka pendek
4.     Menurut sifatnya :
a.       Managent objectives, tujuan dari segi efektif yang harus ditimbulkan oleh manajer
b.      Managerial objectives, tujuan yang harus dicapai daya upaya atau kreatifitas-kreatifitas yang bersifat manjgerial
c.       Administrative objectives, tujuan-tujuan yang pencapaiannya memerlukan administrasi
d.      Economic objectives, tujuan-tujuan yang bermaksud memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memerlukan efisiensi untuk pencapaian
e.       Sosial objectives, tujuan suatu tanggung jawab, terutama tanggung jawab moral
f.       Technical objectives, tujuan berupa detail teknis, detail kerja dan detail karya
g.      Work objectives, yaitu tujuan-tujuan yang merpakan kondisi kerampungan suatu pekerjaan
5.     Menurut tingkatnya :
a.       Overall enterprise objectives, tujuan semesta ( generalisasi) yang harus dicapai oleh badan usaha secara keseluruhan.
b.      Divisional objectives, tujuan yang harus dicapai oleh setiap divisi.
c.       Departemental objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh masing-masing bagian.
d.      Sectional objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh setiap seksi.
e.       Group objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh setiap kelompok urusan.
f.       Individual objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh masing-masing individu.
6.     Menurut bidangnya :
a.       Top level objectives, tujuan-tujuan umum meneyeluruh, dan menyangkut berbagai bidang sekaligus.
b.      Finance objectives, tujuan-tujuan tentang modal.
c.       Production objectives, tujuan-tujuan tentang produksi.
d.      Marketing objectives, tujuan-tujuan menegnai bidang pemasaran barang dan jasa-jasa.
e.       Office objectives, tujuan-tujuan mengenai bidang ketatausahaan dan administrasinya.
7.     Menurut motifnya :
a.       Public objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang negara.
b.      Organizational objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai berdasarkan ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga.
c.       Personal objective, tujuan pribadi ( walaupun mungkin berhubungan dengan organisasi ) yang dalam usaha pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh selera ataupun pandangan pribadi.[7]
Tujuan utama manajemen adalah adalah memakai sumber daya  secara efisien dan efektif untuk mencapai hasil yang menguntungkan. Efisien dalam manajemen diartikan sebagai “people responsible for directing the offorts aimed and helping organizations achief their goal” ( orang yang bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan pekerjaan dalam pengerahan seluruh usaha untuk membantu sebuah perusahaan dengan meraih tujuan).[8]
Teori manajemen dipergunakan sebagai pedoman melaksanakan kegiatan dengan cara yang tepat dan hemat dalam upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Adapun pedoman utama norma manajemen adalah efektif dan efisien. Efektif, memperoleh hasil yang tepat sesuai harapan atau tujuan yang diinginkan, Efisien, memperoleh hasil yang optimal dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.[9]
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan unsur manajemen berkembang menjadi bidang-bidang manajemen dikenal:
a)    Manajemen sumber daya manusia ( unsure men)
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan da  peranan tenaga kerja, agar efektiv dan efisien membantu terwujudnya tujuan.hal-hal pokok yang dipelajari dalam MSDM ini adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
b)   Manajemen permodalan/pembelanjaan (unsure money)
   Dalam manajemen permodalan, pembahasan lebih dititikberatkan bagaimana mangelola/mengatur dana/uang supaya mendapatkan keuntungan yang wajar..
c)    Manajemen akuntansi biaya (unsure materials)
   Pokok pembahasan dalam  manajemen akuntansi biaya ini adalah membahas pemakain material, supaya efisien dan efektif sehingga pemborosan dapat dihindarkan seminimal mungkin.
d)   Manajemen produksi (unsure machines)
   Membahas  pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan dan lain sebagainya.
e)    Manajemen pemasaran (unsure market)
   Menitik beratkan tentang bagaimana cara penjualan barang,jasa, pendistribusian, promosi produksi sehingga konsumen merasa tertarik untuk mengkonsumsinya.[10]

C.       Mazhab Manajemen
Menurut G.R Terry mazhab-mazhab manajemen adalah:
1)    Mazhab managjemen berdasarkan kebiasaan
Menurut mazhab ini, memimpin, mengatur, mengambil keputusan, pemecahan penyelesian masalah, dan lain sebagainya hanya didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan  yang telah dilakukan oleh pihak-pihak lain, sehingga tidak menimbulkan kreasi-kreasi baru dan menghilangkan daya piker dan kreativitas.kelemahannya, masalah, situasi, dan kondisi yang dihadapi asa kini berbeda dengan masa lalu, jadi pemecahan dan penyelesaian masalahnya juga harus berbeda pula.
2)    Mazhab manajemen ilmiah
Berdasarkan metode ilmiah, penelesaian masalah dan keputusan-keputusan yang diambil selalu didasarkan atas hasil analisis ilmiah sehingga  penyelesaian dan keputusan itu logis, rasional dan baik.
3)    Mazhab perilaku
Manajer harus menyadari bahwa menejemen tidaklah dilakukan sendiri. Jadi topik-topik yang dipersoalkan dalam mazhab ini adalah human behavior, human relation, motivasi, leadership, sifat dan perilaku manusia, ilmu jiwa sosial, komunikasi dan keinginan manusia itu.
4)    Mazhab sosial
Dalam mazhab ini manajamen dianggap merupakan suatu system sosial dan system hubungan cultural. Mazhab ini berorientasi pada sosiologi dan mempersoalkan pengidentifikasian berbagai kelompok sosial maupun hubungan-hubungan kulturalnya.
5)    Mazhab manajemen system
Dalam mazhab ini system-sietem merupakan intisarinya. Untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan efektifitas kerja setiap petugas diperlukan adanya sistem kerja yang up to date.
6)    Mazhab manajemen berdasarkan keputusan
Titik berat mazhab ini terletak pada keputusan-keputusan manajerial. pengambilan keputusan-keputusan merupakan tugas utama seorang manajer.
7)    Mazhab pengukuran kuantitatif
Ciri-ciri mazhab ini adalah:
a)      Mengoptimalkan hasil (output) dari input (masukan)
b)      Menggunakan model-model matematis
8)    Mazhab proses manajemen
Mazhab ini menganggap bawa manajemen merupakan serangkaian aktifitas yang terdiri dari sub-aktifitas tertentu. Serangkaian aktivitas ini dilakukan dalam fungsi-fungsi manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik yakni proses manajemen.
9)    Mazhab menururt keadaan
Mazhab ini melihat kemungkinan-kemungkianan peristiwa yang mungkin terjadi merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan di dalam mempelajari organisasi dan manajemen.[11]
Kesimpulan dari mazhab-mazhab diatas

IV.   ANALISIS DATA
Hubungan Manajemen dan kehidupan kita sangat erat, ibarat dua sisi mata uang. Kita dapat mengambil contoh organisasi. Di mana tujuan manajemen dapat tercapai dengan adanya organisasi. Artinya, tanpa organisasi berarti tidak akan ada kegiatan manajemen, sebaliknya tanpa manajemen maka tujuan organisasi tidak akan tercapai. Manajemen memiliki fungsi yang bersifat universal, karena dapat diterapkan dalam segala bidang. Oleh karena itu manajemen sangat penting bagi kita dalam menjalani kehidupan, baik secara individu maupun kelompok/organisasi.



V.      KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan oleh pengelola/manajer dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Dan tujuan  manajemen yaitu memanfaatkan sumber daya dan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efisien dan efektif.
Ada 9 mazhab dalam manajemen, yaitu:
a.       Mazhab manemen berdasarkan kebiasaan
b.      Mazhab manajemen ilmiah.
c.       Mazhab perilaku.
d.      Mazhab sosial.
e.       Mazhab manajemen system.
f.       Mazhab mmanajemen berdasarkan keputusan.
g.      Mazhab manajemen kuantitatif.
h.      Mazhab proses manjemen.
i.        Mazhab manajemen menurut keadaan.

VI.   PENUTUP
Demikian makalah ini penulis buat. Apabila dalam makalah ini ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaafkan, karena penulis sendiri hanyalah manusia biasa yang penuh salah dan lupa. Penulis meminta kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.



[1] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Jaya,2004), hlm. 1.
[2]  Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2009), hlm. 20.
[3] Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 5.
[4] Mulyono, Manajemen Administrasi& Organisasi pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm. 16-18.
[5]  Ibid, hal. 19-20.
[6] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta:Bumi Aksara,2009), hlm. 17.
[7] Ibid, hlm. 18-19.
[8] M. Munir dan Wahyu Ilaihi .Manajemen dakwah, (Jakarta:Prenada Media, 2006,), hlm. 12.
[9] Mulyono, Manajemen Administrasi& Organisasi pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm.21-22.
[10] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta:Bumi Aksara,2009), hlm. 21-22.
[11] Ahmad Elqorni, “Hakikat Manajemen”, dalam Http://elqorni.wordpress.com/2010/07/16/ringkasan-manajemen/ diakses 26 september 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar